Selasa, 14 Desember 2010

Seniman Affandi


Bekas, kondisi seperti ada dalam gambar, jika berminat hubungi email saya Nick_iput@yahoo.com

Seniman Usmar Ismail


Masih seperti baru, kondisi seperti ada dalam gambar, jika berminat hubungi email saya Nick_iput@yahoo.com

Sistem kode pos Indonesia


Bekas, kondisi seperti ada dalam gambar, jika berminat hubungi email saya Nick_iput@yahoo.com

100 tahun paleontropologi Indonesia 1889-1989


Masih seperti baru, kondisi seperti ada dalam gambar, jika berminat hubungi email saya Nick_iput@yahoo.com

100 tahun meletusnya gunung Krakatau 2


Bekas, kondisi seperti ada dalam gambar, jika berminat hubungi email saya Nick_iput@yahoo.com

100 tahun meletusnya gunung Krakatau


Bekas, kondisi seperti ada dalam gambar, jika berminat hubungi email saya Nick_iput@yahoo.com

Merokok atau kesehatan anda 1980

Masih seperti baru, kondisi seperti ada dalam gambar, jika berminat hubungi email saya Nick_iput@yahoo.com

Megawati Soekarno Putri


Masih seperti baru, kondisi seperti ada dalam gambar, jika berminat hubungi email saya Nick_iput@yahoo.com

Lambang daerah nusa Tenggara Barat


kondisi seperti ada dalam gambar, jika berminat hubungi email saya Nick_iput@yahoo.com

Lambang daerah Timor-Timur


Bekas, kondisi seperti ada dalam gambar, jika berminat hubungi email saya Nick_iput@yahoo.com

Lambang daerah propinsi riau


Bekas, kondisi seperti ada dalam gambar, jika berminat hubungi email saya Nick_iput@yahoo.com

Senin, 06 Desember 2010

Lambang daerah DKI Jakarta


Bekas, kondisi seperti ada dalam gambar, jika berminat hubungi email saya Nick_iput@yahoo.com

Lambang daerah propinsi Sumatera Barat


Bekas, kondisi seperti ada dalam gambar, jika berminat hubungi email saya Nick_iput@yahoo.com

Lambang daerah Nusa Tenggara Timur


Masih seperti baru, kondisi seperti ada dalam gambar, jika berminat hubungi email saya Nick_iput@yahoo.com

Lambang daerah propinsi Jambi


Bekas, kondisi seperti ada dalam gambar, jika berminat hubungi email saya Nick_iput@yahoo.com
kondisi seperti ada dalam gambar, jika berminat hubungi email saya Nick_iput@yahoo.com

Lambang daerah sulawesi utara


Bekas, kondisi seperti ada dalam gambar, jika berminat hubungi email saya Nick_iput@yahoo.com

Pengabdian kepada nusa bangsa

KH. Abdurahman Wahid


kondisi perangko masih seperti baru belum pernah dipakai. Berminat hubungi saya melalui email Nick_iput@yahoo.com

Soeharto 1989

Soeharto tahun 1980 dan 1986


Kondisi seperti terlihat di foto, jika berminat hubungi saya di email saya Nick_iput@yahoo.com

Minggu, 05 Desember 2010

masih reformasi


kondisi masih sama seperti terlihat di gambar.
Berminat hubungi saya melalui email Nick_iput@yahoo.com

Sabtu, 04 Desember 2010

Perangko Reformasi


Perangko dengan nilai sejarah tinggi menyimpan memori berakhirnya orde baru pada tahun 1998. kondisi masih sama seperti baru. ku dapatkan perangko ini dari membeli di toko pinggir jalan raya sebagai tambahan koleksiku waktu itu, aku masih duduk di bangku yunior high school.
yang berminat hubungi saya melalui email Nick_iput@yahoo.com atau Face Book yang alamatnya sama dengan alamat email. harga Rp 11.000.000 nego

Cuti dulu

cuti mnerjemah untuk beberaa waktu belum tahu sampai kapan, hiks tertunda lagi menyelesaikannya... semua data terjemahan ada di shiba si laptop kesayangan, saat ini shiba sedang idak enak badan dan sementara rehat dulu karena overhit. selain itu kesibukan baruku sebagai ibu muda membuatku tak ada waktu banyak untuk menerjemah, ternyata tidak gampang menjadi ibu...hu hu hu. buat mama ku, maaf y mom tertunda lagi...ndak dibutuhkan segera kan terjemahannya..?hehehe. untuk sementara blog ini sedikit beralih fungsi to be my shop, jual apa aja??
yang mau cari sapu tangan ada, yang mau cari jilbab monggo masih bisa lihat contoh produk di FB ku yang alamatnya sama dengan alamat emailku Nick_iput@yahoo.com atau cari aja Nicke Julyanti, dan yang mau cari PERANGKO Lawas Bersejarah juga ada..... sedang yang mau cari baju anak2harga murah..ditunggu ya insyaAllah masih dalam perencanaan ^_^
SEMANGAT !!
\(^_^)/

Sabtu, 31 Juli 2010

Grangea maderaspatana (L.) Poir. (Asteraceae (compositae))

Sinonim : Cotula maderaspatana (L.) Willd.
Nama daerah : Marcella; Kĕmbâng pâku kondè, Sĕrâwân hutân (Indonesia)
Deskripsi : Seringkali bercabang liar dari dasar, Villous, prostrate, mendaki atau (ketika muda dan pada bentuk-bentuk padat) tegak lurus, tinggi 5-55 cm, tanaman tahunan berbau sedap. Tangkai kaku bersiku-siku, berambut dengan padat, berlubang di tengah-tengah; akar tunggang kokoh, putih kekuning-kuningan; bagian yang lebih rendah dari cabang seringkali berbintil. Daun tersusun memilin, melekat, lonjong-bulat telur sungsang atau berbentuk lanset pada garis dengan pangkal menyerupai tangkai daun, berlekuk bersirip dengan 3-4 pasang kurang lebih bundar, baga bergigi berhadapan dengan kasar, hijau muda, 2-10 x 1-6 cm; kedua sisi berambut lembut dengan hemat dan padat. Bongkol bunga heterogamous, beribu gagang, di ujung dan berhadapan dengan daun, menyendiri/soliter, truncate/jamur umbi bulat, diameter 6-10 mm, membesar, menunduk setelah antesis; ibu gagang berlubang, panjang 1-4 cm, berambut putih dengan padat dan seringkali dengan sebuah ujung daun batang kecil; pembalut berbentuk lonceng-bentuk piring; daun gagang agak kaku, berderet 2-3, hijau, berambut agak tebal; bagian luarnya lonjong hingga lonjong lurus, lancip, bagian dalamnya jorong, sirkuler; dasar bunga kerucut, epaleate. Bunga berwarna kuning atau pada akhirnya kuning kehijauan, sedikit barambut dan berkelenjar pada bagian luarnya, panjang 1-1.5 mm. Jejari empulur bunga banyak, berderet 1-6, betina dengan ramping, mahkota berbentuk pipa, dahan segera berbaga 2-4. Disc bunga berbentuk corong dengan lingkaran baga 4-5, sedikit lebih besar. Kepala sari berpautan dengan longgar, dasar berentet, puncak lancip. Tangkai putik berlengan 2, lancip, pada jejari empulur bunga tipis, pada disc bunga pendek dan tebal. Buah longkah rata, berbentuk gasing, romping, berbulu halus, bekelenjar dengan hemat, panjang 2 mm. Papus terdiri dari sebuah tutup berkelijak.
Asal : India
Pernyebaran : Daera asia tropis. Di Indonesia di Jawa, Sumatra dan Nusa Tenggara.
Ekologi : Pada kolam yang mengering, parit-parit, tempat pembuangan, hutan kayu jati; seringkali tumbuh berkelompok. Lebih suka tanah padat. Dari ketinggian 4-800 m. Ladang padi tadah hujan.
Perkembangan dan perbanyakan: Buah longkah, myrmecochorous dan hydrochorous.
Kepentingan pertanian: Rumput liar yang tidak terlalu penting /bermanfaat.
Pembatasan : Manual
Catatan : Daun digunakan untuk melawan kejang urat secara tiba-tiba dan untuk haid hebat

Jumat, 30 Juli 2010

Handkerchief pilihan


Pilihan yang lain

Jaga kesehatan dengan Handkerchief


Buat nahan asap kendaraan bermotor saat dijalan bisa pake masker penutup hidung, tapi kadang terasa tidak nyaman. kalau ingin tetap terlihat menarik sekaligus terjaga dari asap kendaraan bermotor pakai saja handkerchief, dari pada susah nyari tinggal pesan saja di sini. Handkerchief dari bahan kain katun bermotif seharga Rp.7000/biji ini bisa jadi pilihan. ada penawaran menarik kalau pesan lebih dari 3 biji. Berminat kirim email ke Nick_iput@yahoo.com atau sms ke no Hp.085736055491. menerima pesanan grosir.

Senin, 26 Juli 2010

Galinsoga parviflora Cav. (Asteraceae (compositae))

Sinonim : Wollastona zollingeriana auci. Non Sch.-Bip.
Nama daerah : Rumput liar kuning; Bâtâkâcut, Bâlâketut, Jukut sâminggu, Bâlinggâng (Sunda); Bribil, Kuningân, Mondrèng, Pâkèlèlè (Jawa).
Deskripsi :
Tegak lurus, tanaman tahunan, berair banyak, terna bercabang banyak atau kurang, sedikit berbulu halus, tinggi 20-80 cm. Tangkai agak bersegi atau bentuk silinder, bergaris melintang, ujung meroma memencar dengan jarang (terkadang dengan rambut kelenjar), bagian yang lebih rendah cekung dan hampir berbulu. Daun berhadapan, hijau kekuning-kuningan, bulat telur hingga bulat telur lonjong, 1-6.5 x 0.8-4.5 cm, dangkal, agak bergerigi kasar, berkelijak; kedua sisi sedikit berambut, berurat 3 dengan jelas pada dasar daunnya, padabagian atasnya dengan urat-urat cekung; dasar tumpul atau lancip; ujung menipis, lancip atau tumpul; tangkai (daun) cekung, panjang 3-15 mm. Bongkol bunga menyebar, heterogamous, kerapkali berpasangan/pairwise, di ujung dan ketiak, berdiameter 5-8 mm; panjang ibu gagang 8-32 mm, merapat meroma dan renggang, berambut kelenjar jelas dengan ujung berwarna ungu; pembalut hemisfer, tinggi 3.5-4 mm; daun gagang berderet 1-2, bagian luar daun berwarna hijau, garis tepi menyerupai selaput, bulat telur-lonjong, puncak menyempit, meroma pendek atau berbulu halus, 2-3 yang paling rendah kecil, yang berikutnya lebih besar, panjang bagian dalam sepanjnag antara ke duanya, tapi lebih tipis dan kuning kehijauan, garis tepi berkelijak pada setengah bagian atasnya; bunga periuk runjung/kerucut, paleate; sekam mahkota memanjang, bentuk sudip, biasanya dengan 1-2 lateral baga, kuning, panjang 2.5-3.3 mm, garis tepi terpotong pada baga lancip tegak lurus memencar. Jejari empulur bunga 5 (jarang 0), betina, bentuk lidah, dalam satu ulir, membesar, dahan lebar bujur telur, berbaga 3, putih, pada akhirnya rata, 2 x 1.8 mm. disc bunga berkelamin ganda, banyak, berwarna kuning, panjang 1.3-1.8 mm, bagian luar meroma penuh; pembuluh pendek dan hampir tidak melebar, kecil, dahan bergigi 5 berbentuk lonceng; benang sari bertaut; kepala sari dengan dasar berbentuk panah, ujung lancip dan tidak atau hampir tidak terjulur. Buah longkah berwarna hitam, berambut, jejari empulur bunganya pampat, dengan ujung melebar, panjang 2.5 mm, dengan atau tanpa ujung berskala kecil; disc bunganya bersegi, kerucut sungsang; papus banyak sisik, tegar, berkelijak lurus, panjang 1.5 mm.
Asal : Peru.
Pernyebaran : Daerah tropis, sedang dan subtropics. Ditemukan untuk pertama kali di Jawa sebelum 1890, dan telah menyebar ke seluruh Indonesia kecuali Kalimantan dan Maluku.
Ekologi : Pada daerah panas hingga agak teduh. Memiliki preferensi kuat untuk menyerap, memungkinkan pada tempat sangat subur bukan tanah kering. Pada tanah yang baik untuk ditanami, perkebunan, pinggir jalan, tanah kosong, tepi hutan, pada hutan tak teduh, kebun tebu, teh, kopi, dan perkebunan cinchona. Di satu tempat sangat banyak, pada cinchona dan perkebunan teh yang lebih tinggi, satu dari jenis rumput liar yang sangat lazim. Dari ketinggian 300-2500 m dpl.; sepanjang sungai menurun hingga 200 m. ladang padi pegunungan.
Perkembangan dan perbanyakan: Buah longkah, anemochorous dan epizochorous.
Kepentingan pertanian: Rumput liar dari 32 hasil panen dari 38 negara, sebagian besar di ladang panen, dimana tanaman ini sangat penting karena kemampuannya untuk berkembang lebih cepat pada awal musim tanam dan untuk bersaing dengan tanaman kecil atau timbul. Kemampuannya untuk melengkapi daur hidupnya pada waktu yang pendek dapat membuat tanaman ini melimpah ruah pada perbijian atau tanaman kecil. Tanaman tidak berbahaya pada beberapa tanaman hasil panen.
Pembatasan : Sebelum keadaan darurat: percikan daun dengan 2,4-D, MPCA dengan takaran 2 mg per liter, atau paraquat. Tanaman ini rentan pada simazin, diuron, linuron dan komposisi perlakuan tanah yang berhubungan. Tanaman ini tercatat melawan chloropropham.
Catatan : Ujung muda merupakan sayur yang bagus dengan nilai nutrisi tinggi. Makanan ternak tambahan untuk sapi dan unggas.

Erigeron sumatrensis Retz. (Asteraceae (compositae))

Sinonim : E. linifolius auct. Non Willd.; Coniza ambigua DC.
Nama daerah : Kutuk kutu (Fleabane); Jĕlântir, Monyènyèn, Jĕntèng (Sunda); Jâbung, Jâbungân, Jĕntik mânis, Sĕmbung, Sĕmbungân (Jawa).
Deskripsi : Tegak lurus, kaku, bagian bawah mengeras, tanaman yang tetap hijau dengan cabang kuat di atasnya, berkayu pada dasarnya, tinggi 30-350 cm. tangkai berbentuk silinder, berusuk kuat, padat, hijau muda, pada akhirnya berambut. Daun tersusun memilin, lebih atau kurang kumpulan pada dasar, melekat atau hampir begitu, berbentuk lanset sungsang hingga lanset sungsang lurus, pada akhirnya merunging, ke dua sisi berambut abu-abu, 3-12 x 0,3-3 cm; salah satu lebih besar di atas bagian rata dari dasarnya bergigi gerigi kasar, berlekuk menyirip, yang lebih kecil rapat, daun yang mengering keras. Bongkol bunga heterogamous, banyak pada sebuah PANICLE agak sempit dengan cabang tegak lurus memencar, beribu gagang, hampir silinder, panjang 5-6 mm, dasar kemudian gelendut, berambut putih dengan halus; bunga periuk dengan TUBERCLES lancip setelah buah gugur, sedikit cembung, epaleat; pembalut berbentuk lonceng; daun gagang banyak pada 2 ulir, tegak lurus, kemudian memencar, pada buah terefleks, lurus, lancip, hijau muda dengan garis tepi hampir pucat, berambut dengan halus, ulir yang paling dalam panjang 4-5 mm, yang lebih luar lebih pendek. Jejari empulur bunga pada beberapa ulir, betina, subur, tegak lurus, panjang 3.5-4 mm; mahkota berwarna kuning muda atau keungu-unguan, tabung menyempit, dahan tegak lurus atau tegak lurus menyebar, sangat pendek; bakal buah pucat, berambut sedikit, panjang 1.5 mm; tangkai putik berlengan pendek 2, pada akhirnya terjulur. Disc bunga 6-11, berkelamin ganda atau jantan, panjang mahkota 4 mm, kuning muda, tabung sempit, ujung melebar ke 5 dahan berbaga; tabung kepala sari terjulur, coklat; kepala sari dengan dasar menyempit dan ujung lancip, berhubung dengan katub kecil; kepala putik dengan 2 lengan pendek agak tebal. Buah longkah kecil, pampat, dengan garis tepi menebal, ellipsoid dengan dasar menyempit, coklat, bersegi 4, jarang berambut halus, panjang 1.5-2 mm. Rambut papus banyak, berderet 1-2, tipis, bergigi, pada akhirnya berwarna coklat muda, panjang 3-4 mm.
Asal : Amerika tropis.
Pernyebaran : Pantropika. Ditemukan untuk pertamakali di Jawa pada tahun 1860, dan tersebar ke seluruh Indonesia.
Ekologi : Tempat dengan sinar matahari langsung hingga tempat teduh daerah kering atau basah (tapi bukan rawa-rawa) dengan musim kering tinggi atau rendah; pada tanggul/pematang, vegetasi alang-alang dan tumbuh-tumbuhan lainnya, sepanjang jalan dan pematang, tanah kosong dan tanah pertanian; pada semak muda kedua, di pertanian the dan karet pada tanah yang kurang subur; hidup berkelompok; tidak membutuhkan waktu istirahat. Dari ketinggian 0-3150 m. Berbunga sepanjang tahun. Ladang padi dataran tinggi.
Perkembangan dan perbanyakan: Buah longkah, dan anemochorous.
Kepentingan pertanian: Agak tak berbahaya karena berakar dangkal dan tumbuh cepat, tapi harus dikendalikan karena tanaman ini bisa tumbuh sangat tinggi.
Pembatasan : Pada pembasmian tahap awal mudah, tapi lebih sulit setelah tangkai dasar telah berkayu. 2,4-D dan MCPA mempengaruhi perbijian. Aplikasi 2,3,6-TBA atau amino-triazole setelah adanya keadaan darurat. Tanah dipakaikan herbisida seperti pengganti urea (monuron dan diuron) dan kelompok triazin (simazin dan atrazine) efektif sebagai herbisida sebelum adanya keadaan darurat pada kerabat spesies Conyza Canadensis (L.) Cronq.
Catatan : Tanaman muda dicampur dengan rumput-rumputan merupakan pakan ternak yang bagus. Tanaman inang menengah Cinchona akar cendawan; perbijian seringkali mati oleh Moniliopsis aderholdii Ruhl, yang menyebabkan penyakit tunggal pada Cinchona. Phytotoxin ditemukan pada Conyza albida Willd. Contoh spreng. Menyebabkan geotropi negatif sampai ke akar C. albida dan C. bonariensis (L.) Cronq. (sebanding pada polyacetylenic bahan campuran dari campuran lain)1) . terdapat kontrofersi sistim klasifikasi tanaman pada nama yang sebenarnya. Conyza sumatrensis (Retz.) E.H. Walker dibedakan oleh gerigi, daun berbentuk lanset sungsang dari spesies sejenis.
1) CF. Michael, in Proc. 6th Asian-Pacific Weed Sci. Soc. Conf. 1 (1977): 94.

Emilia sonchifolia (L.) DC. ex Wight. (Asteraceae (compositae))

Sinonim : E. javanica Robins.; E. purpurea Cass.; Senecio sonchifolius (L.) Moench.
Nama daerah : Pâtâh kĕmudi (Indonesia); Jongè (Sunda); Kĕmĕndilân, Tèspong, Tĕmpuh uyung (Jawa).
Deskripsi : Tanaman tahunan, tegak lurus atau merunduk di dasar dan seringkali bercabang, seringkali berwarna kuat keungu-unguan, berakar agak dalam (akar tunggang), tinggi 10-120 cm. tangkai halus, kokoh, berbulu halus atau hempir begitu, laticiferous, panjang antar buku 2-6 cm. Daun berwarna hijau di bagian atasnya, lebih muda atau keungu-unguan di bagian bawah, rata atau sebagian bergigi, tersusun memilin, melekat, 4-16 x 1-8 cm, yang lebih atas lebih kecil, daun yang lebih rendah biasanya beroset; daun yang lebih rendah sebagian terlewati dengan tiba-tiba atau pada akhirnya menjadi hampir sirkuler, bentuk ginjal atau bulat telur, bersegi tiga-bulatng telur atau bentuk telur sungsang bergigi pada bagian atasnya; daun yang lebih tinggi seringkali berbentuk lira berbagi, pada bagian yang jauh lebih sempit menurun dengan beberapa gigi bersegi tiga dan bulat telur belah ketupat, kurang lebih ujung baga bergigi kasar; daun atas memeluk batang, bentuk panah, seringkali sedikit dan terkadang bergigi kasar; semua daunya lancip atau menyebar dari dasar aurikel dan ujung agak tumpul, berbulu halus atau hampir begitu; daun yang lebih rendah sedikit bertangkai, pada tanaman juwana seringkali dengan rambut putih jelas. Bongkol bunga heterogamous, di ujung, pada awalnya berbentuk silinder, kemudian berdasar gelendut, panjang 8-17 mm, beberapa bersamaan membentuk lepasan, biasanya beribu gagang malai rata ppanjang; ibu gagang berbentuk silinder,berbulu halus, panjang 1.5-10 cm; pembalut berbentuk silinder atau setengah tumpul, daun gagang 7-10, beruntutan tunggal, bergaris tepi tembus cahaya, tegak lurus, berpautan, kemudian bebas dan terterum tanpa daun gagang kecil sebagai dasar, dengan ujung segitiga, agak lurus melebar, pada akhirnya menjadi cembung. Tanpa bunga jejari empulur. Disc bunga banyak, tegak lurus, hampir tidak lebih panjangdari pada pembalutnyaa; mahkota ungu kemerah-merahan hingga merah muda, agak putih atau puti pada dasar, ungu di ujungnya, panjang 8-12 mm; tabung ramping, pada akhirnya melebar pada bagian atasnya; berbaga 5, lonjong, agak lancip; bakal buah berambut pendek, 2 tangkai putiknya berlengan hampir silinder, ujung meroma. Benang sari bertaut; panjang kepala sari 2-2.5 mm dengan sebuah ujung katup kecil. Panjang buah longkah 2.5-3 mm, lurus, coklat kekuning-kuningan atau coklat, dengan 5 tulang rambut pendek, berelingan dengan rusuk-rusuk bulu halus tak jelas. Papus dari banyak bulu bergigi, berwarna putih, panjang 6-9 mm.
Asal : Tidak diketahui.
Pernyebaran : Pantropika. Di banyak tempat di Indonesia, kecuali Kalimantan dan Irian Jaya.
Ekologi : Di Jawa, di daerah dengan musim kering tinggi atau rendah, lebih menyukai tempat basah, dengan cahaya matahari langsung atau tempat teduh, tempat yang tidak terlalu kering; juga ditemukan ditempat yang lebih kering, sepanjang jalan dan parit, tanah tepi sungai, kebun, halaman dan ladang Imperata, tanah olahan bergilir, perkebunan teh, perkebunan karet dan perkebunan lainnya; melimpah pada satu tempat tapi selalu tersebar. Dari ketinggian 0-3000 m. berbungan sepanjang tahun. Ladang padi dataran tinggi.
Perkembangan dan perbanyakan: Buah longkah, dan anemochorous.
Kepentingan pertanian: Rumput liar tidak begitu penting/bermanfaat.
Pembatasan : Paraquat dengan napropamide atau diuron. Penggunaan ametryne setelah keadaan darurat (Australia).
Catatan : Dikenal sebagai jenis sayuran, dimakan dengan dikukus atau sebagai lalapan. Tumbuhan inang dari Thrips tabaci Lind. Daunnya digunakan untuk luka/sakit di mata dan telinga.

Eleutheranthera ruderalis (Sw.) Sch.-Bip. (Asteraceae (compositae))

Sinonim : E. ovate Poit.; E. prostrate Sch.-Bip.
Deskripsi : Tanaman tahunan, berakal dangkal, tegak lurus, bercabang lebar dari dasar, berbau sedap, tumbuhan dengan tinggi 10-80 cm. Tangkai bersegi tumpul, membengkak pada bukunya, berambut dengan jelas. Daun berhadapan, tangkai daun (panjang tangkai daun 0.8-2.5 cm), bulat telur hingga bulat telur lonjong, lancip, semi bergerigi, kedua sisi daun berbentuk mata pisau sedikit berambut panjang dan dengan banyak kelenjar kecil pucat, berbarik-barik transparan, 1.5-7 x 0.5-4 cm, dasar berbentuk baji, sedikit melanjut, pada akhirnya tirus. Bongkol bunga berbunga 6-12, ujung dan ketiak, menyendiri atau bersama-sama 2, seperti HOMOGAMOUS biasanya, tegak lurus atau merunduk, ibu gagang pada akhirnya berambut panjang, panjang 2-12 cm; pembalut berbentuk lonceng; daun gagang rindang, berwarna hijau, berderet 1, 5-10, tegak lurus dengan jelas, berbarik-barik dengan jelas, berambut di ujung, tak imbang(UNEQUAL), 5-12 x 1.5-5 mm; bunga periuk cembung, PALEATE; sekam mahkota menyerupai selaput, menjepit bunganya, membungkus, berlunas, panjang 4-15 mm, puncak dan lunas berambut putih panjang; mahkota berwarna kuning, panjang 3-4 mm dengan tabung pandek dan dahan kerucut sungsang berbaga 5; baga kecil, lancip, berambut (tepian). Benang sari bertaut, kepala sari bebas, hitam kecoklat-coklatan hingga hitam, tumpul, dasar berbentuk panah, 1 mm, bersambung tanpa katup. Tangkai putik dengan 2 lengan agak panjang dengan puncak meroma panjang berbentuk tusuk. Buah longkah di dalam dahan kelopak yang kering mengeras agak tebal, bulat telur sungsang hingga bentuk baji, bersegi, dengan leher pendek, dengan lancip berbenjol, seringkali pada akhirnya berambut, panjag 3-3.5 mm; papus tidak ada atau kecil berbentuk mangkok.
Asal : Amerika tropis
Pernyebaran : Pada tahun 1888 diteliti di Jawa Barat untuk pertama kalinya; sekarang telah menyebar ke seluruh Indonesia.
Ekologi : Sinar matahari langsung atau tempat teduh, tempat yang tidak terlalu kering, di daerah dengan sedikit atau banyak musim kering berat; di ladang-ladang dan bercampur dengan alang-alang dan jenis rumput ladang lainnya, sepanjang tepi jalan, di bawah pagar tanaman dan di rumpun pohon desa; berlimpah pada satu tempat. Pada ketinggian 800 m.Ladang padi dataran tinggi.
Perkembangan dan perbanyakan: Buah longkah, dan hydrochorous.
Kepentingan pertanian: Rumput liar tidak begitu penting/bermanfaat.
Pembatasan : Manual

Ecliptica prostrata (L.) L. (Asteraceae (compositae))

Sinonim : E. alba (L.) Hassk.; E. erecta L. var. prostrata; var. erecta L.; var. zippelina (Bl.) koster; Verbesina prostrate L.
Nama Daerah : Aster palsu, bongkol putih (New Guinea), Orâng-âring (Indonesia, Sunda, Jawa).
Deskripsi : Tanaman tahunan atau jenis tumbuhan yang tetap hijau, agak berumur pendek, seringkali bercabang, tumbuhan tak tetap dengan cabang menjalar atau tegak lurus, tinggi 10-80 cm, berakar pada buku dasarnya, dengan akar tunggang. Tangkai berbentuk silinder, hijau atau keungu-unguan, agak menebal tertutup merapat atau nyata, panjang, berambut putih. Daun-daun berhadapan, melekat, lonjong, lonjong bulat telur atau lonjong berbentuk lanset, lebih atau kurang bergerigi atau rata, agak tebal merapat atau tegak lurus dengan menyolok meroma, seringkali kasar, 2-15.5 x 0.5-4 cm, dasar menyempit. Bongkol bunga heterogamous, agak ujung dan ketiak (kebanyakan ujung daunnya dan karenanya menyatu 2-3), berbentuk lonceng, semi bulat, diameter 0.5-1 cm; panjang ibu gagang 2-70 cm, agak menebal merapat dengan nyata berambut putih agak panjang; pembalut berbentul lonceng, kemudian membesar pada dasarnya, daun gagang 5-6, berwarna hijau, berderet ganda, sedikit atau agak menebal merapat atau dengan nyata berambut putih, berbentuk bulat panajng atau lonjong bulat telur, lancip; bagian luarnya panjang 4-6 cm, bagian dalamnya biasanya lebih pendek; bunga periuk sedikit cembung, hijau muda setelah buah rontok, berbulu halus dengan banyak berbentuk benang lurus (atau berujung melebar), lancip, berkelijak pendek, panjang sekam mahkota 3-4 mm. bunga tepi banyak, berkelamin betina atau netral; mahkota berwarna putih, panjang 2-3 mm; bakal buah merapat, berlunas, pucat, berbulu halus dengan ujung, tutup berwarna hijau pendek meroma, panjang 1.5-2 mm; tangkai putik berlengan 2, pada akhirnya banyak EXSERTED. DISC bunga berkelamin ganda, banyak, berwarna putih, panjang 1.5-2 mm dengan tabung pendek dan berbentuk lonceng, dahan berbaga 4-5; benang sari bertaut dengan katub pendek; bakal buah berada dalam jejari empulur bunga; tangkai putik berlengan pendek. Buah longkah berwarna coklat atau hitam, merapat, panjang 2-3 mm dengan lebih atau kurang garis tepi menebal, berbintil tebak; puncak dengan rambut putih pendek, tanpa papus; buah longkah bunga tepi kecil, bersegi tiga, biasanya mandul, DISC bunga yang satu itu berbentuk bentuk baji memanjang.
Asal : Tidak diketahui.
Pernyebaran : Seluruh dunia, daerah tropis dan subtropics. Seluruh Indonesia.
Ekologi : Dapat menyesuaikan diri untuk merubah keadaa lingkungan, biasanya pada daerah kering kurang baik, tempat basah sepanjang sungai dan parit di rawa-rawa, pada tempat dengan cahaya matahari langnsung. Dari tepi laut (menahan kondisi saline) hingga ketinggian 2000 m. berbunga sepanjang tahun; dapat menhasilkan lebih dari 17.000 biji tiap tanaman; tidak membutuhkan waktu istirahat. Dataran rendah terairi/beririgasi, daerah dengan curah hujan tinggi/ladang tadah hujan, ladang padi pasang surut dan gogo râncâh.
Perkembangan dan perbanyakan: Buah longkah, zoochorous dan hydrochorous.
Kepentingan pertanian: Menyusahkan pada beberapa hasil panen (17 hasil panen di 35 negara); lebih menyusahkan pada dataran rendah dengan curah hujan tinggi.
Pembatasan : Pembatasan lebih awal lebih utama. Manual dan pembatasan dengan obat telah berhasil sebaik pemakaian 2,4-D dan MCPA, dianjurkan penyediaan beberapa aplikasi. Propanil terbukti berhasil di America, tapi tidak di Kolombia dan Filipina. Ketidak sesuaian data diperoleh mengenai pembatasan dengan dipergunakannya herbisida tanah. Kombinasi herbisida kelihatan lebih dapat diandalkan dari pada herbisida tunggal. Digunakan di ladang padi: oxadiazon, propanil, butachlor, MCPA, 2,4-D, dan lain-lain.
Catatan : Inang pengganti dari nematode Meloidogyne incognita (Kofoid & White) Chitw. Daunnya digunakan untuk celupan rambut hitam dan sebagai obat rambut. Juga dikonsumsi sebagai sayuran.

Dichrocephalaintegrifolia (L.f.) O.K. (Asteraceae (compositae))

Sinonim : D. bicolor (Roth) Schlechtend.; D. latifolia (Lamk.) DC.; Cotula latifolia Pers.; Grangea latifolia Lamk.
Nama Daerah : Jukut meurit, Meurit (Sunda); Bândot, Sĕprâh, Wĕdâkân (Jawa).
Deskripsi : Tegak lurus atau berdasar merangkak dan berakar, tanaman menahun berumur pendek dan tumbuhan dengan aroma sangat kuat, tinggi 6-65 cm. Tangkai kaku, dengan halus dan kurang lebih berbulu padat menebal. Daun tersusun memilin, tangkai (daun) pendek, tidak memeluk batang, bulat telur hingga lonjong bulat telur, bergigi gerigi tidak teratur, salah satu dari seluruhnya atau kurang atau lebih sangat berbentuk lira, bercangap menyirip, 1-5-15 x 1-7.5 cm, kedua sisi berambut pendek jarang hingga tebal. Bongkol bunga berbulu halus, HETEROGAMOUS, diujung, yang bergabung pada ujung yang sangat kecil, PANICLES meroma dengan halus, diameter 3-6 mm; ibu gagang agak teak lurus atau tegak lurus dengan jelas, meroma dengan halus dan jarang, panjang 2.5-6 mm; daun-daun pembalut tegak lurus, pada baris 1-2, berjumbai, panjang 0.8-1 mm; bunga periuk berbentuk hemisfer, EPALEATE. Bunga-bunga kecil berkelamin betina, banyak pada beberapa gelungan/ulir; mahkota nyaris TUBULAR, bergigi dengan pendek 3-4, putih keabu-abuan atau kurang lebih keungu-unguan, panjang 0.5-0.7 mm; ujung bakal buah dengan kelenjar-kelenjar melekat, tangkai putik pendek berlengan 2, agak betul-betul terjulur. DISC bunga berkelamin ganda, berwarna hijau atau kuning kehijau-hijauan, kurang banyak; mahkota pendek TUBULAR dengan bentuk corong luas, anggota badan berbaga 4, panjang 1-1.3 mm, bagian luar dengan beberapa kelenjar yang melekat; tabung benang sari untuk 4 benang sari; kepala sari longgar bertautan dengan dasar berbaga 2 pendek. Ujung terhubung katub kecil; ujung bakal buah dengan rambut kelenjar dan kecil 1-2, tugi agak tegak lurus; tangkai putik berlengan padat. Buah longkah berwarna pucat kekuning-kuningan mengkilap, lonjong hingga bulat telur sungsang, panjang 0.8-1 mm, ditekan dengan garis tepi seperti urat, ujung berbulu halus atau dengan 1-2 tugi kecil dan beberapa, kelenjar melekat.
Asal : Asia daerah tropis
Pernyebaran : Dari Asia melalui Malaysia ke Australia, laut teduh dan Afrika. Dimanapun di Indonesia, kecuali Kalimantan.
Ekologi : Tempat yang mendapat banyak cahaya matahari atau terang atau agak teduh, selalu ditempat basah, lebih disukai daerah berbatu; sepanjang jalan dan jalan setapak, bercampur, sepanjang jalan air dan perbatasan lahan yang diolah dan ditanami; biasanya menyebar, terkadang banyak. Di Jawa pada ketinggian 30-2400 m, di Irian Jaya pada ketinggian hingga 3000 m; kebanyakan berada di atas ketinggian 500 m. Di daerah dengan curah hujan tinggi dan ladang padi dataran tinggi.
Perkembangan dan perbanyakan: Buah longkah, hydrochorous.
Kepentingan pertanian: Rumput liar yang tidak terlalu penting /bermanfaat seperti akarnya yang dangkal dan tidak terdapat pada dasarnya sendiri.
Pembatasan : Penggunaan diuron sebelum keadaan darurat atau menggunakan 2,4-D (4.5 mg a.i./ per ha) atau paraquat setelah adanya keadaan darurat.
Catatan : Tumbuhan inang Helopeltis antonii Sign.

Jumat, 11 Juni 2010

Crassochepalum crepidioides (Benth.) S. Moore. (Asteraceae (compositae))

Sinonim : Gynura crepidioides Benth.
Nama daerah : Ekor tebal (New Guinea).
Deskripsi : tanaman tahunan sedikit tegak lurus dengan cabang berbau sedap, tinggi 40-100 cm. Tangkai agak gemuk, lembut, berbentuk rusuk, berujung dengan pendek, berambut tebal, lebih rendah ke bawah berbulu halus; cabang berbulu rapat. Daun tersusun memilin, jorong, lontong atau bulat telur sungsang menjorong, parah atau runcing, berlekuk menyirip atau bercangap menyirip, bergerigi tak tentu, sangat jarang berbulu padat atau bulu halus, 8-18 x 2-5.5 cm; berdasar ramping dan seringkali panjang melanjut hingga tangkai (daun)nya; daun paling atas lebih kecil, melekat. Bongkol di ujung, malai rata agak kecil, HOMOGAMOUS, berbunga banyak, berbentuk silinder, 13-16 x 5-6 mm, menunduk selama antesis, kemudian tegak lurus; daun gagang lurus, panjang 0.5-10 cm, ibu gagang berbulu padat; sebelah luar daun pembalut bebas, lurus, panjang 1-4 mm, salah satu bagian dalam tidak sama, berderet 1-2, berwarna hijau dengan coklat tua, lancip, puncak berpapil, berbentuk lanset, panjang 8-12 mm, berambut jarang, tegak lurus selama antesis, tipis tembus cahaya, bertautan kedalam sebuah tabung silinder, pada akhirnya menyebar, terterum; bunga periuk datar, EPALEATE, berbentuk sarang lebah, alveola dengan pelipit(rim) menyerupai selaput. Bunga sama/sederajat (equal), berkelamin ganda; mahkota berwarna kuning dengan bagian atas coklat kemerah-merahan, jarang seluruhnya kuning, panjang 9-11 mm, berbentuk pipa; tabung panjang, sangat langsing, berangsu-angsur menggabung menjadi lebih banyak pendek, berbentuk corong, kira-kira panjang 1 mm, dahan FID 5. Kepala sari dengan dasar seluruh atau bagian dangkalnya teriris, berwarna ungu, ujung lancip. Tangkai putik bercangap dua, berlengan panjang, tipis, THEIR TRUNCATE, puncak kurang lebih berbentuk kuas TIPPED oleh umbai cacing berbentuk tusuk. Buah longkah berbentuk silinder lurus, berbentuk rusuk, coklat tua dengan dasar dan ujung berwarna pucat, berbulu padat tipis, panjang 2 mm; rambut papus banyak, tipis, halus, bergigi teratur, berwarna putih, mudah luruh, panjang 9-12 mm.
Asal : Afrika tropis
Pernyebaran : Daerah tropis Asia. Pada awal tahun 1926 pertamakali ditemukan di dekat Medan (Sumatra Utara); dengan sengaja didatangkan ke Jawa dimana tanaman ini segera menaturalisasikan dan menyebar ke seluruh Indonesia.
Ekologi : Lahan yang baik untuk ditanami, sungai-sungai dan tepi-tepi jalan, perkabunan the dan kina, terutama sekali di tempat basah; dari ketinggian 250-2500 m. berbunga sepanjang tahun. Ladang padi dataran tinggi.
Perkembangan dan perbanyakan: Buah longkah, anemochorous
Kepentingan pertanian: Tanaman dengan sedikit manfaat/tidak begitu penting. Tanaman ini dapat dengan mudah dibasmi.
Pembatasan : Penggunaan paraquat setelah adanya keadaan darurat (tanaman yang lebih tua harus di basahi dengan baik) atau diuron ditambah dengan surfactant.
Catatan : Siap dimakan oleh hewan ternak dan makanan hijau yang bermanfaat untuk ternak unggas.

Centipeda minima (L.) A. Br. and Asch. (Asteraceae (compositae))

Sinonim : C. minuta (Forst.f.) Benth. Ex Clarke; C orbicularis Lour.
Nama daerah : Mbâkoân (Jav.)
Deskripsi : Bercabang banyak, tumbuhan menetap, berdahan lemah, panjang 5-30 cm. tangkai menanjak, berbentuk silinder, besar, bagian muda dengan putih halus, rambut berjaring laba-laba, biasanya agak padat meroma. Daun tersusun memilin, melekat atau bertangkai daun pendek, bercangap menyirip hingga berlekuk menyirip, bentuk sudip, bulat telur hingga lanset sungsang, 4-20 x 2-8 mm; dasar runcing, ujung tumpul, agak tebal; bergaris tepi menyolok di bawah, pada awalnya kedua sisi padat berjaring laba-laba meroma berwarna abu-abu, bagian atas segera berbulu. Bongkol bunga bulat, menyendiri, melekat, ketiak, sedikit demi sedikit bertambah ukuran dengan diameter 2-4 mm; daun pembalut hampir sama, dalam 2 baris, lonjong atau bulat telur, panjang 1-1.5 mm, garis tepi menyerupai selaput, berkelijak, puncak bergigi; bunga periuk sangat cembung, datar memangkas puncak, EPALEATE. Bunga HETEROGAMOUS; salah satu tepinya betina, subur, banyak dalam banyak ulir; mahkota berwarna putih, TUBULAR, bergigi 2-3 pada ujungnya, kira-kira. Panjang 0.3 mm; bakal buah tipis, menebal ke arah ujung; tangkai putik dengan 2 pendek, berlengan semi terdesak. DISC bunga sedikit, sangat cepat TUBULAR, berkelamin ganda, bibir mahkota berbentuk lonceng, lebar, bercuping 4, berwarna kuning atau keungu-unguan, kira-kira panjangnya 0.3 mm; bakal buah pucat tanpa ujung berwarna hijau; tangkai putik berlengan 2; kepala sari lebar, menebal di ujungnya, keduanya berakhir tumpul. Buah longkah lonjong, bersegi 4, kecil, baji terbentuk dengan tipis, tegak lurus, berwarna putih,berambut halus (jarang dengan sebuah gigi kecil), panjang 0.8 mm
Asal : Tidak diketahui
Pernyebaran : Daerah tropis dan subtropis. Seluruh Indonesia.
Ekologi : tempat basah, tempat teduh dan tempat dengan cahaya matahari langsung, gabungan, tepi sungai, tempat palung sungai yang kering, biasanya agak banyak. Dari ketinggian 0-2600 m. berbunga pada Maret-Oktober (Jawa). Daerah dengan curah hujan tinggi dan di ladang padi daerah dataran tinggi.
Perkembangan dan perbanyakan: Buah longkah, penyebaran oleh hewan dan air.
Kepentingan pertanian: Rumput liar yang tidak terlalu penting /bermanfaat.
Pembatasan : Manual

Blumea tenella DC. (Asteraceae (compositae))

Sinonim : B.humifusa (Miq.) Clarke
Deskripsi : Tanaman tahunan, biasanya banyak, roset seperti batang kurus menanjak, tinggi 15-40 cm; akar tunggang kuat. Batang berbentuk silinder atau bersudut tumpul, bagian yang lebih mudah agak tebal ditutup dengan memencar, rambut kelenjar tebal dan rambut tunggal panjang. Daun tertata memilin, melekat, setengah memeluk batang, 1-6 x 0.5-2 cm; yang lebih rendah berbentuk lonjong hingga bulat telur, dasarnya runcing, ujungnya lebih kecil, berbentuk lebih bulat telur hingga lonjong, ujung lancip hingga sedikit lonjong, sedikit bergerigi atau bagian atas hampir seluruhnya, hijau muda, kedua sisi dengan rambut-rambut tipis panjang dan pendek, rambut kelenjar tebal; daun paling atas selalu kecil. Bunga HETEROGAMOUS pada ujung bungkul atau bungkul di 2-4 grup, seringkali tersusun bebas, berdaun banyak, hampir bermalai perbungaan(ALMOST PANICULATE INFLORESCENCE); bungkul ibu gagang agak berbulu kelenjar tebal dan meroma putih panjang; pembalut berbentuk lonceng, nantinya menggembung pada dasarnya, pada akhirnya terterum; daun gagang pada banyak lingkaran, menyirap, hijau, garis tepi menyerupai selaput, bagian luar halus dan agak tebal meroma; bagian dalamnya lurus, lancip, panjang 6 mm, putih berkelijak (ujung kelijak paling panjang), lebih luar lagi lebih pendek; bunga periuk sedikit cembung, EPALEATE, berbulu. Bunga kecil banyak, betina; mahkota berbentuk benang, sangat pendek berbaga 2-3, kuning, berbulu, panjang 3.3 mm; bakal buah dengan halus meroma; tangkai putik berlengan 2, akhirnya terjulur. DISC bunga berbentuk pipa, 10-15; lengkung mahkota berujung melebar, segera berbaga 5, kuning, berbulu atau pada sisi luar baga-baganya dengan beberapa rambut tebal pendek, panjang 1.5 mm; bakal buah dan tangkai putik berada pada tepian bunga; kepala sari berwarna kuning, masuk ke dalam lengkung mahkota, panjang 2 mm. buah longkah memanjang, menyolok, coklat dengan dasar lebih muda, jarang merapat meroma, panjang 0.5-1 mm; papus berambut putih, sangat tipis, bergigi tidak jelas, panjang 3-4 mm.
Asal : Malesia
Pernyebaran : Malesia, seluruh wilayah Indonesia
Ekologi : Pada daerah dengan musim kering yang berat atau sedang, pada tanah padat, pada waktu-waktu tertentu pada tanah yang basah dan kering. Berada pada ketinggian 100 m. Bunga sebagian besar pada bulan April-Oktober. Ladang padi dataran tinggi.
Perkembangan dan perbanyakan: Buah longkah, anemochorous.
Kepentingan pertanian: Rumput liar yang tidak terlalu penting /bermanfaat.
Pembatasan : Manual

Kamis, 10 Juni 2010

Blumea Lacera (Burm.f.) DC. (Asteraceae (compositae))

Pedoman untuk spesies Blumea DC.
1. Bongkol pada ibu gagang dengan panjang 0.5-1.5 cm, banyak pada bulir tersembunyi seperti PANICLES. Daun pembalut tebal berambut panjang. Daun bertangkai, yang lebih rendah berbaga hingga berbentuk lira, terkadang bercangap menyirip ………………………………………….19. B. Lacera
1. Bongkol beberapa berbentuk benang, panjang ibu gagang 0.5-6 cm, 1-3 di ketiak daun bagian atas dan di ujung. Daun pembalut agak penuh pilose panjang. Daun melekat, setengah memeluk batang, sedikit bergigi atau seluruhnya ………..………………………………………………………20. B. tenella

Blumea Lacera (Burm.f.) DC.

Sinonim : Conyza lacera Burm. F.; C. javanica Bl.
Nama daerah : Sĕmbung (Indon., Sund., Jav.); Bâtu lincâr (Sund.); Krĕmâhân (Jav.).
Deskripsi : Berbau menyengat, lebih atau kurang lengket, tegak lurus, bercabang, BRITTLE HERB, tinggi mencapai 1-2.5 m, akarnya berkayu, berakar dangkal tidak mendalam. Daun1) terbatas dengan 1-1.5 cm tangkai (daun), tersusun berbentuk spiral, sangat berubah-ubah; baga yang lebih rendah atau sedikit berbentuk lira, 1-15 x 0.5-5.5 cm; ujung daun nyaris berbentuk lanset, hampir melekat. Bongkol bunga banyak, berbunga banyak, panjang 7-9 mm2), di ujung dan ketiak, berdaun banyak, INTERRUPTED SPICIFORM PANICLES; bongkol heterogam, biasanya menunduk; pembalut berbentuk lonceng, daun pada banyak ulir, menyirap, hijau muda atau sedikit keungu-unguan, garis tepi menyerupai selaput, bagian luar jarang berambut panjang; hipantium bukan paleate. Bunga kecil banya, betina, mahkota filiform dengan 2-3 bergigi kuning cerah di ujungnya, panjang 3.5-5 cm; tangkai putik berlengan 2, pada akhirnya terjulur. Bunga DISC berkelamin ganda, agak sedikit (15-30), berbentuk pipa, panjang 4-6 mm dengan garis tepi berbaga 5 yang menggembung berwarna kuning cerah, baga berpapil di bagian luarnya; tabung benang sari pada akhirnya terjulur, berwarna kuning; sel kepala sari basal dengan anggota badan sedikit; bakal buah dan tangkai putik seperti bunga kecil. Buah longkal nyaris berbentuk silinder, bersegi 4-5 (sudut menebal), abu-abu atau coklat, pilose ramping merapat, panjang 1-1.3 mm; papus berambut banyak, tipis, bergigi, putih, panjang 3.5-5.5 mm, mudah terpisah (DE-TACHABLE).
Asal : Asia.
Pernyebaran : Afrika, Asia, Malesia, diseluruh Indonesia.
Ekologi : Di daerah dengan musim kering ringan hingga berat, di tempat banyak mendapat cahaya matahari atau tempat teduh, di tempat kering atau basah (bukan rawa), sepanjang jalan, bendungan, padang rumput, tanah kosong, tanah pertanian, biasanya pada periode masa-masa kering, terkadang berlimpah-limpah. Pada ktinggian mencapai 2000 m. di atas tanah ladang padi.
Perkembangan dan perbanyakan: Achenes, anemochorous.
Kepentingan pertanian: Rumput liar yang tidak terlalu penting /bermanfaat, mudah diberantas/dicabut.
Pembatasan : Manual
Catatan : Tunas dan daun muda merupakan sayur yang lezat. Tanaman ini dijauhi oleh hewan ternak.

1) Pada var. commersonii DC., daun berbentuk lonjong-lanset sungsang, meruncing pada ujung, bergerigi-bergigi
2) Pada var. javanica (Bl.) Koster, bonkol lebih kecil, panjang 6-7 mm, pada sebuah panikel kurang rapat.
Pada var. depokensis. Hochr., bongkol lebih besar, panjang 11 mm, panikel sangat lax.

Athroisma laciniatum DC.(Asteraceae (compositae))

Sinonim : A. viscidum Z. & M.
Deskripsi : Tanaman tahunan, berbau harum, jenis tumbuhan tegak lurus atau menanjak, tinggi 6-40 cm, dengan akar tunggang cegak. Tangkai berbentuk silinder, berlubang, dengan segar dan kering, rambut putih. Berdaun sederhana, terhambur, lonjong hingga bulat telur, berlekuk menyirip atau FID, 2.5-8 x 1-3.5 cm; baga beringgit-bergigi, kedua sisi dengan batang berkelenjar jarang, permukaan yang lebih rendah berambut panjang; panjang tangkai (daun) 1-3 cm. Perbungaan di ujung atau di ketiak semu pada sebuah degap, berbentuk silinder, berambut putih segar dan kering, panjang ibu gagang 0.5-3 cm, bulat, diameter 1.3-3 cm, terdiri dari beberapa salinan, bongkol lonjong melekat, mengecil menjadi ujung tumpul, panjang 0.5-1 cm, dikelilingi oleh 1-2 daun pembalut. Bunga tersisa hingga buah matang, di ketiaknya berbentuk lonjong bulat telur, panjang 2-3 mm, dilunasi sekam mahkota dengan tumpul atau puncak beruyung cabik dan tulang tangah berwarna hijau dan dengan lebar, garis tepi putih transparan, berkelijak dan terkadang dengan beberapa rambut. Jejari bunga sedikit (2-3), betina, dengan panjang mahkota berbentuk pipa 1.3 mm dengan warna hijau, pada bagian dasarnya, pembuluh berambut padat dan jelas; dahan hampir tidak melebar; bakal buah ditekan, berwarna hitam, panjang 1.3-1.5 mm, dengan rambut-rambut tipis panjang; tangkai putik berlengan 2, hampir tidak terjulur. DISC bunga berkelamin ganda, banyak; lengan mahkota banyak lebih menggembung, bergigi 4, pembuluh seperti pada jejari bunga; benang sari 4, bertaut; bakal buah seperti pada jejari bunga; tangkai putik ramping berujung bercabang. Papus ke dua berukuran sangat pendek, berjumbai di ujungnya. Buah longkah elipsid, panjang 1-1.5 mm, satu sisi lebih cembung dari pada yang lainnya, garis tepi dengan rambut agak panjang yang berujung bercabang menjadi 2 lengan terlentik.
Asal : Tidak diketahui
Pernyebaran : Di Indonesia, di daratan Pulau Jawa bagian utara dan Pulau Madura dan Kangean.
Ekologi :Di Jawa, di daerah dengan musim kering berat, di kepadatan, kadangkala di tanah basah/lembab atau dibanjiri air kemudian tanah liat yang sangat kering, di satu tempat melimpah-limpah dan berbunga sangat banyak sekali yang membuat tanah terlihat putih keabu-abuan. Di ketinggian diatas 100 m. Sawah tadah hujan dan ladang padi dataran tinggi.
Perkembangan dan perbanyakan: Buah longkah, anemokori dan myrmecochorous.
Kepentingan pertanian: Rumput liar yang tidak terlalu penting /bermanfaat.
Pembatasan : Manual

Senin, 07 Juni 2010

Acanthospermum hispidum DC. (Asteraceae (compositae))

Acanthospermum hispidum DC

Nama daerah : BRISTLY SANDBUR/duri pasir berdiri, STARBUR/duri bintang, UPRIGHT SANDBUR/duri pasir tegak lurus
Deskripsi : Bercabang tetap, tegak lurus, tanaman tahunan, tinggi 30-60 cm. Batang kasar, berambut putih jelas. Daun sederhana, menyebar, PENNINERVED, berhadapan, berbentuk bulat telur lonjong, berukuran 7.5 x 2.5 cm; dasar tirus; bagian ujung berbentuk baji, lancip, acapkali bergigi dangkal; tangkai (daun) tidak ada atau sangat pendek. Bunga heterogam, berwarna kuning, pada beberapa berbunga di ujung, sekitar 7 mm melintang, melekat pada ketiaknya daun yang lebih tinggi. Jejari bunga betina, 7-8, dengan mahkota berbentuk sabuk, anggota badan dengan 3 segmen(gigi) pendek lebar; kelopak besar dengan pengait duri tajam pendek dan dua besar tajam, lurus atau berujung bengkok, duri dahan seperti tanduk. Bunga DISC berkelamin ganda dengan bentuk silinder, kelopak berpapil ramping; pipa mahkota berbentuk silinder, dahan 5 besar, berbentuk bulat telur, berbaga tajam; 5 benang sari, dasar benang sari tumpul (tidak berekor). Tangkai putik panjang, berbentuk silinder, tebal. Buah longkal tegak, berbiji satu dengan tanduk duri dahan banyak dan dua ujung duri dahan lurus yang lebih panjang (atau berujung terlentik), buahnya mengumpul kelihatan seperti sebuah bintang.
Asal : Amerika Selatan
Pernyebaran : Pantropika. Di Indonesia, di Jawa TImur, Nusa Tenggara dan Irian Jaya, sejauh diketahui. Di Afrika, baru diketahui.
Ekologi : Pada jenis kurang baik padang rumput dan pada segala macam tanah yang dapat/baik untuk ditanami. Di Jawa dan Timor, sepanjang jalan dan di lading kosong, di area dengan musim berat. Di ketinggian di atas 1300 m. Dataran tinggi dan landang padi tadah hujan.
Perkembangan dan perbanyakan: Buah longkah, ectozookorus
Kepentingan pertanian: di Afrika wilayahnya meningkat dengan cepat dan juga menjadi berbahaya di Indonesia.
Pembatasan : Semprotkan 2,4-D sebelum keadaan darurat. Semaian muda juga rentan dengan 2,4-D, MPCA dan jenis pengaturan pertumbuhan lainnya herbisida. Digunakan di padi: alachlor dengan balutan biji naphthalic anhydride, EPTC, fluorodifen dan trifluralin. Semaian muncul kemudian pada musimnya mungkin lebih sulit dikendalikan, seperti bijinya berkecambah lebih tak tentu sepanjang waktu dan bisa terhenti untuk beberapa tahun. Pada hasil pasti selama menetap sisa bahan kimia sebagai simazina mungkin masih bisa berguna. Di padang rumput sepanjang masa pengendalian terbaik adalah sistim pengelolaan yang menambah kegiatan dari tanah hutan yang baru dibuka.

Bidens Pilosa L. var. minor (Bl.) Sherff. (Asteraceae (compositae))

Bidens Pilosa L. var. minor (Bl.) Sherff
Sinonim : B. sundaica Bl.
Nama daerah : Blackjack, jarum spanyol, tanda centang (BEGGAR TICKS), pasak tukang sepatu (COBBLER’S PEGS); Âjĕrân, Hâreugâ (Sund.); Jâringân, Kĕtul (Jav.).
Deskripsi : Seringkali bercabang banyak, tegak lurus, sedikit berbau harum, tanaman tahunan, tinggi menjadi 1 m. tangkai bersegi 4, seringkali kemerah-merahan, lokos atau sedikit PILOSE. Susunan akar dangkal. Daun berhadapan, seluruhnya akan berganda 3 atau bersirip gasal dan jika demikian, biasanya 2-3, jarang berpasangan 5, lokos atau berambut pendek pada kedua sisinya; anak daun bergerigi-gerigi, bulat telur lonjong dengan bentuk baji, sesaat dasar melanjut dan ujung lancip, 1-12 x 0.5-5.5 cm; daun yang lebih rendah berbentuk bulat telur dengan dasar menirus dan ujung lancip, panjang 1.5-7 cm; daun paling atas berbentuk lanset, runcing/lancip, 2-3 x 0.5 cm; ujung anak daun besar-besar; panjang tangkai (daun) 1-6.5 cm, sedikit berdasar menyelundang. Bongkol bunga korimbiformis kendur atau bermalai, ujung atau ketiak ibu gagang perbungaan; bongkol HETEROGAMOUS, menyebar, berbunga 20-40, tinggi 5-7 mm, diameter 7-8 mm; panjang ibu gagang 1-9 cm; pembalut berbentuk lonceng, daun gagang bertaut pada dasarnya; bagian luar daun pembalut HERBACEOUS, nyaris berbentuk sudip, lebih atau kurang lancip dengan ujung terlentik, garis tepi sedikit berkelijak, biasanya lokos; bagian dalam berbentuk bulat panjang, lancip atau tumpul, dengan urat-urat suram, garis tepi menyerupai selaput; dasar bunga datar, PALEACEOUS; sekam mahkota datar, menyempit, tulang daun padat membujur, dengan ujung berbulu. 5-7 bunga tepian, mahkota berbentuk lidah dengan pembuluh pendek dan sebuah tumpul atau tepi berbentuk bulat panjang lebar, berwarna kuning atau putih krem, bergigi 2-5, panjang 5-8 mm, kadang tidak ada; mahkota bunga DISC berkelamin ganda berbentuk pipa, bergigi 5, berwarna kuning; kepala sari dengan seluruh atau dasar berbentuk panah dan sebuah ujung lancip; bakal buah terbenam, tangkai putik berlengan agak lancip, dengan ujung berambut. Pada buah bongkolnya melebar dan memanjang ke arah atas. Buah longkah ramping, panjang 0.5-1.3 cm, panjang sentrifugal berkurang, berdorsal padat, coklat tua, menggabung menjadi 2-3(-4) kait dengan ujung terlentik; tanpa papus.
Asal : Afrika Selatan.,
Pernyebaran : Daerah tropis. Sebelum 1835 sudah menaturalisasi di Jawa; telah tersebar dimana-mana, kecuali Kalimantan dan Maluku.
Ekologi : Rumput liar yang sangat biasa, lebih menyukai tanah basah; pada ketinggian 2300 m. berbunga sepanjang tahun. Pada satu minggu setelah meluruhkan, 35-60% bijinya berkecambah. Biji disimpan untuk 3-5 tahun menunjukkan 80% pengecambahan. Terdapat lebih dari 4 generasi dalam setahun. Untuk pengecambahan, dibutuhkan tempat terang dan berangin. Ladang padi dataran tinggi.
Perkembangan dan perbanyakan: Achenes, excopizoochorous.
Kepentingan pertanian: Rumput liar dari 31 tanaman di lebih dari 40 negara, termasuk Indonesia. Amerkia Selatan dan Afrika TImur adalah yang paling banyak. Ketika harbisida telah membasmi tanaman rumput tahunan, rumput ini seringkali menjadi dominan.
Pembatasan : Manual
Catatan : Daunnya merupakan tumbuhan yang dikonsumsi (FAMINE FOOD) di Afrika, tapi memiliki nutrisi yang sangat rendah. Kuncup kering dalam alkohol dikatakan menjadi obat untuk melawan sakit gigi.

Pembukaan

Catatan-catatan ini terjemahan dari buku “Weeds of rice in Indonesia”. Buku ini berisi tentang deskripsi dan penjelasan tentang rumput-rumput liar terutama yang tumbuh di daerah persawahan. ditulis oleh Mohamad Soerjani, A.J.G.H. Kostermans, Gembong Tjitrosoepomo, terbitan balai pustaka tahun 1987.
Berhubung ada keinginan untuk tetap melestarikan hasil belajar b.inggrisq di salah satu lembaga pendidikan diploma di Malang meski hanya setahun, dan adanya sedikit terbersit keinginan jd pnerjemah meski belum mahir (cita2q dlu cz ktanya enak jd pnerjemah kerjanya tinggal duduk n garap kerjaan drmh g pak kluar bs kerja sambil ngurus rumah dapat income lumayan kata mantan dosenq dulu), dan selain karena ingin bantu mamaq yg punya rencana menyusun buku tentang rumput liar yang ternyata buku referensinya tuebel berbahasa inggris jadilah q mencoba menerjemahkan buku ini meski mungkin masih banyak kurangnya disana-sini.
bagi yg mau memanfaatkan monggo semoga bisa sedikit membantu dan bermanfaat, bagi yang mau bantu mnyempurnakan monggo sekali cz msh ada istilah bercetak tebal demgam font diperbesar yg q g tahu artinya, istilah biologi yang gak ada di kamus umum. thanks….mga bermanfaat.. (Nervillea.)