Kamis, 10 Juni 2010

Athroisma laciniatum DC.(Asteraceae (compositae))

Sinonim : A. viscidum Z. & M.
Deskripsi : Tanaman tahunan, berbau harum, jenis tumbuhan tegak lurus atau menanjak, tinggi 6-40 cm, dengan akar tunggang cegak. Tangkai berbentuk silinder, berlubang, dengan segar dan kering, rambut putih. Berdaun sederhana, terhambur, lonjong hingga bulat telur, berlekuk menyirip atau FID, 2.5-8 x 1-3.5 cm; baga beringgit-bergigi, kedua sisi dengan batang berkelenjar jarang, permukaan yang lebih rendah berambut panjang; panjang tangkai (daun) 1-3 cm. Perbungaan di ujung atau di ketiak semu pada sebuah degap, berbentuk silinder, berambut putih segar dan kering, panjang ibu gagang 0.5-3 cm, bulat, diameter 1.3-3 cm, terdiri dari beberapa salinan, bongkol lonjong melekat, mengecil menjadi ujung tumpul, panjang 0.5-1 cm, dikelilingi oleh 1-2 daun pembalut. Bunga tersisa hingga buah matang, di ketiaknya berbentuk lonjong bulat telur, panjang 2-3 mm, dilunasi sekam mahkota dengan tumpul atau puncak beruyung cabik dan tulang tangah berwarna hijau dan dengan lebar, garis tepi putih transparan, berkelijak dan terkadang dengan beberapa rambut. Jejari bunga sedikit (2-3), betina, dengan panjang mahkota berbentuk pipa 1.3 mm dengan warna hijau, pada bagian dasarnya, pembuluh berambut padat dan jelas; dahan hampir tidak melebar; bakal buah ditekan, berwarna hitam, panjang 1.3-1.5 mm, dengan rambut-rambut tipis panjang; tangkai putik berlengan 2, hampir tidak terjulur. DISC bunga berkelamin ganda, banyak; lengan mahkota banyak lebih menggembung, bergigi 4, pembuluh seperti pada jejari bunga; benang sari 4, bertaut; bakal buah seperti pada jejari bunga; tangkai putik ramping berujung bercabang. Papus ke dua berukuran sangat pendek, berjumbai di ujungnya. Buah longkah elipsid, panjang 1-1.5 mm, satu sisi lebih cembung dari pada yang lainnya, garis tepi dengan rambut agak panjang yang berujung bercabang menjadi 2 lengan terlentik.
Asal : Tidak diketahui
Pernyebaran : Di Indonesia, di daratan Pulau Jawa bagian utara dan Pulau Madura dan Kangean.
Ekologi :Di Jawa, di daerah dengan musim kering berat, di kepadatan, kadangkala di tanah basah/lembab atau dibanjiri air kemudian tanah liat yang sangat kering, di satu tempat melimpah-limpah dan berbunga sangat banyak sekali yang membuat tanah terlihat putih keabu-abuan. Di ketinggian diatas 100 m. Sawah tadah hujan dan ladang padi dataran tinggi.
Perkembangan dan perbanyakan: Buah longkah, anemokori dan myrmecochorous.
Kepentingan pertanian: Rumput liar yang tidak terlalu penting /bermanfaat.
Pembatasan : Manual

Tidak ada komentar: