Acanthospermum hispidum DC
Nama daerah : BRISTLY SANDBUR/duri pasir berdiri, STARBUR/duri bintang, UPRIGHT SANDBUR/duri pasir tegak lurus
Deskripsi : Bercabang tetap, tegak lurus, tanaman tahunan, tinggi 30-60 cm. Batang kasar, berambut putih jelas. Daun sederhana, menyebar, PENNINERVED, berhadapan, berbentuk bulat telur lonjong, berukuran 7.5 x 2.5 cm; dasar tirus; bagian ujung berbentuk baji, lancip, acapkali bergigi dangkal; tangkai (daun) tidak ada atau sangat pendek. Bunga heterogam, berwarna kuning, pada beberapa berbunga di ujung, sekitar 7 mm melintang, melekat pada ketiaknya daun yang lebih tinggi. Jejari bunga betina, 7-8, dengan mahkota berbentuk sabuk, anggota badan dengan 3 segmen(gigi) pendek lebar; kelopak besar dengan pengait duri tajam pendek dan dua besar tajam, lurus atau berujung bengkok, duri dahan seperti tanduk. Bunga DISC berkelamin ganda dengan bentuk silinder, kelopak berpapil ramping; pipa mahkota berbentuk silinder, dahan 5 besar, berbentuk bulat telur, berbaga tajam; 5 benang sari, dasar benang sari tumpul (tidak berekor). Tangkai putik panjang, berbentuk silinder, tebal. Buah longkal tegak, berbiji satu dengan tanduk duri dahan banyak dan dua ujung duri dahan lurus yang lebih panjang (atau berujung terlentik), buahnya mengumpul kelihatan seperti sebuah bintang.
Asal : Amerika Selatan
Pernyebaran : Pantropika. Di Indonesia, di Jawa TImur, Nusa Tenggara dan Irian Jaya, sejauh diketahui. Di Afrika, baru diketahui.
Ekologi : Pada jenis kurang baik padang rumput dan pada segala macam tanah yang dapat/baik untuk ditanami. Di Jawa dan Timor, sepanjang jalan dan di lading kosong, di area dengan musim berat. Di ketinggian di atas 1300 m. Dataran tinggi dan landang padi tadah hujan.
Perkembangan dan perbanyakan: Buah longkah, ectozookorus
Kepentingan pertanian: di Afrika wilayahnya meningkat dengan cepat dan juga menjadi berbahaya di Indonesia.
Pembatasan : Semprotkan 2,4-D sebelum keadaan darurat. Semaian muda juga rentan dengan 2,4-D, MPCA dan jenis pengaturan pertumbuhan lainnya herbisida. Digunakan di padi: alachlor dengan balutan biji naphthalic anhydride, EPTC, fluorodifen dan trifluralin. Semaian muncul kemudian pada musimnya mungkin lebih sulit dikendalikan, seperti bijinya berkecambah lebih tak tentu sepanjang waktu dan bisa terhenti untuk beberapa tahun. Pada hasil pasti selama menetap sisa bahan kimia sebagai simazina mungkin masih bisa berguna. Di padang rumput sepanjang masa pengendalian terbaik adalah sistim pengelolaan yang menambah kegiatan dari tanah hutan yang baru dibuka.
1 komentar:
k booleh tau gak ini dapat dari buku apa
Posting Komentar