Jumat, 11 Juni 2010

Crassochepalum crepidioides (Benth.) S. Moore. (Asteraceae (compositae))

Sinonim : Gynura crepidioides Benth.
Nama daerah : Ekor tebal (New Guinea).
Deskripsi : tanaman tahunan sedikit tegak lurus dengan cabang berbau sedap, tinggi 40-100 cm. Tangkai agak gemuk, lembut, berbentuk rusuk, berujung dengan pendek, berambut tebal, lebih rendah ke bawah berbulu halus; cabang berbulu rapat. Daun tersusun memilin, jorong, lontong atau bulat telur sungsang menjorong, parah atau runcing, berlekuk menyirip atau bercangap menyirip, bergerigi tak tentu, sangat jarang berbulu padat atau bulu halus, 8-18 x 2-5.5 cm; berdasar ramping dan seringkali panjang melanjut hingga tangkai (daun)nya; daun paling atas lebih kecil, melekat. Bongkol di ujung, malai rata agak kecil, HOMOGAMOUS, berbunga banyak, berbentuk silinder, 13-16 x 5-6 mm, menunduk selama antesis, kemudian tegak lurus; daun gagang lurus, panjang 0.5-10 cm, ibu gagang berbulu padat; sebelah luar daun pembalut bebas, lurus, panjang 1-4 mm, salah satu bagian dalam tidak sama, berderet 1-2, berwarna hijau dengan coklat tua, lancip, puncak berpapil, berbentuk lanset, panjang 8-12 mm, berambut jarang, tegak lurus selama antesis, tipis tembus cahaya, bertautan kedalam sebuah tabung silinder, pada akhirnya menyebar, terterum; bunga periuk datar, EPALEATE, berbentuk sarang lebah, alveola dengan pelipit(rim) menyerupai selaput. Bunga sama/sederajat (equal), berkelamin ganda; mahkota berwarna kuning dengan bagian atas coklat kemerah-merahan, jarang seluruhnya kuning, panjang 9-11 mm, berbentuk pipa; tabung panjang, sangat langsing, berangsu-angsur menggabung menjadi lebih banyak pendek, berbentuk corong, kira-kira panjang 1 mm, dahan FID 5. Kepala sari dengan dasar seluruh atau bagian dangkalnya teriris, berwarna ungu, ujung lancip. Tangkai putik bercangap dua, berlengan panjang, tipis, THEIR TRUNCATE, puncak kurang lebih berbentuk kuas TIPPED oleh umbai cacing berbentuk tusuk. Buah longkah berbentuk silinder lurus, berbentuk rusuk, coklat tua dengan dasar dan ujung berwarna pucat, berbulu padat tipis, panjang 2 mm; rambut papus banyak, tipis, halus, bergigi teratur, berwarna putih, mudah luruh, panjang 9-12 mm.
Asal : Afrika tropis
Pernyebaran : Daerah tropis Asia. Pada awal tahun 1926 pertamakali ditemukan di dekat Medan (Sumatra Utara); dengan sengaja didatangkan ke Jawa dimana tanaman ini segera menaturalisasikan dan menyebar ke seluruh Indonesia.
Ekologi : Lahan yang baik untuk ditanami, sungai-sungai dan tepi-tepi jalan, perkabunan the dan kina, terutama sekali di tempat basah; dari ketinggian 250-2500 m. berbunga sepanjang tahun. Ladang padi dataran tinggi.
Perkembangan dan perbanyakan: Buah longkah, anemochorous
Kepentingan pertanian: Tanaman dengan sedikit manfaat/tidak begitu penting. Tanaman ini dapat dengan mudah dibasmi.
Pembatasan : Penggunaan paraquat setelah adanya keadaan darurat (tanaman yang lebih tua harus di basahi dengan baik) atau diuron ditambah dengan surfactant.
Catatan : Siap dimakan oleh hewan ternak dan makanan hijau yang bermanfaat untuk ternak unggas.

Centipeda minima (L.) A. Br. and Asch. (Asteraceae (compositae))

Sinonim : C. minuta (Forst.f.) Benth. Ex Clarke; C orbicularis Lour.
Nama daerah : Mbâkoân (Jav.)
Deskripsi : Bercabang banyak, tumbuhan menetap, berdahan lemah, panjang 5-30 cm. tangkai menanjak, berbentuk silinder, besar, bagian muda dengan putih halus, rambut berjaring laba-laba, biasanya agak padat meroma. Daun tersusun memilin, melekat atau bertangkai daun pendek, bercangap menyirip hingga berlekuk menyirip, bentuk sudip, bulat telur hingga lanset sungsang, 4-20 x 2-8 mm; dasar runcing, ujung tumpul, agak tebal; bergaris tepi menyolok di bawah, pada awalnya kedua sisi padat berjaring laba-laba meroma berwarna abu-abu, bagian atas segera berbulu. Bongkol bunga bulat, menyendiri, melekat, ketiak, sedikit demi sedikit bertambah ukuran dengan diameter 2-4 mm; daun pembalut hampir sama, dalam 2 baris, lonjong atau bulat telur, panjang 1-1.5 mm, garis tepi menyerupai selaput, berkelijak, puncak bergigi; bunga periuk sangat cembung, datar memangkas puncak, EPALEATE. Bunga HETEROGAMOUS; salah satu tepinya betina, subur, banyak dalam banyak ulir; mahkota berwarna putih, TUBULAR, bergigi 2-3 pada ujungnya, kira-kira. Panjang 0.3 mm; bakal buah tipis, menebal ke arah ujung; tangkai putik dengan 2 pendek, berlengan semi terdesak. DISC bunga sedikit, sangat cepat TUBULAR, berkelamin ganda, bibir mahkota berbentuk lonceng, lebar, bercuping 4, berwarna kuning atau keungu-unguan, kira-kira panjangnya 0.3 mm; bakal buah pucat tanpa ujung berwarna hijau; tangkai putik berlengan 2; kepala sari lebar, menebal di ujungnya, keduanya berakhir tumpul. Buah longkah lonjong, bersegi 4, kecil, baji terbentuk dengan tipis, tegak lurus, berwarna putih,berambut halus (jarang dengan sebuah gigi kecil), panjang 0.8 mm
Asal : Tidak diketahui
Pernyebaran : Daerah tropis dan subtropis. Seluruh Indonesia.
Ekologi : tempat basah, tempat teduh dan tempat dengan cahaya matahari langsung, gabungan, tepi sungai, tempat palung sungai yang kering, biasanya agak banyak. Dari ketinggian 0-2600 m. berbunga pada Maret-Oktober (Jawa). Daerah dengan curah hujan tinggi dan di ladang padi daerah dataran tinggi.
Perkembangan dan perbanyakan: Buah longkah, penyebaran oleh hewan dan air.
Kepentingan pertanian: Rumput liar yang tidak terlalu penting /bermanfaat.
Pembatasan : Manual

Blumea tenella DC. (Asteraceae (compositae))

Sinonim : B.humifusa (Miq.) Clarke
Deskripsi : Tanaman tahunan, biasanya banyak, roset seperti batang kurus menanjak, tinggi 15-40 cm; akar tunggang kuat. Batang berbentuk silinder atau bersudut tumpul, bagian yang lebih mudah agak tebal ditutup dengan memencar, rambut kelenjar tebal dan rambut tunggal panjang. Daun tertata memilin, melekat, setengah memeluk batang, 1-6 x 0.5-2 cm; yang lebih rendah berbentuk lonjong hingga bulat telur, dasarnya runcing, ujungnya lebih kecil, berbentuk lebih bulat telur hingga lonjong, ujung lancip hingga sedikit lonjong, sedikit bergerigi atau bagian atas hampir seluruhnya, hijau muda, kedua sisi dengan rambut-rambut tipis panjang dan pendek, rambut kelenjar tebal; daun paling atas selalu kecil. Bunga HETEROGAMOUS pada ujung bungkul atau bungkul di 2-4 grup, seringkali tersusun bebas, berdaun banyak, hampir bermalai perbungaan(ALMOST PANICULATE INFLORESCENCE); bungkul ibu gagang agak berbulu kelenjar tebal dan meroma putih panjang; pembalut berbentuk lonceng, nantinya menggembung pada dasarnya, pada akhirnya terterum; daun gagang pada banyak lingkaran, menyirap, hijau, garis tepi menyerupai selaput, bagian luar halus dan agak tebal meroma; bagian dalamnya lurus, lancip, panjang 6 mm, putih berkelijak (ujung kelijak paling panjang), lebih luar lagi lebih pendek; bunga periuk sedikit cembung, EPALEATE, berbulu. Bunga kecil banyak, betina; mahkota berbentuk benang, sangat pendek berbaga 2-3, kuning, berbulu, panjang 3.3 mm; bakal buah dengan halus meroma; tangkai putik berlengan 2, akhirnya terjulur. DISC bunga berbentuk pipa, 10-15; lengkung mahkota berujung melebar, segera berbaga 5, kuning, berbulu atau pada sisi luar baga-baganya dengan beberapa rambut tebal pendek, panjang 1.5 mm; bakal buah dan tangkai putik berada pada tepian bunga; kepala sari berwarna kuning, masuk ke dalam lengkung mahkota, panjang 2 mm. buah longkah memanjang, menyolok, coklat dengan dasar lebih muda, jarang merapat meroma, panjang 0.5-1 mm; papus berambut putih, sangat tipis, bergigi tidak jelas, panjang 3-4 mm.
Asal : Malesia
Pernyebaran : Malesia, seluruh wilayah Indonesia
Ekologi : Pada daerah dengan musim kering yang berat atau sedang, pada tanah padat, pada waktu-waktu tertentu pada tanah yang basah dan kering. Berada pada ketinggian 100 m. Bunga sebagian besar pada bulan April-Oktober. Ladang padi dataran tinggi.
Perkembangan dan perbanyakan: Buah longkah, anemochorous.
Kepentingan pertanian: Rumput liar yang tidak terlalu penting /bermanfaat.
Pembatasan : Manual

Kamis, 10 Juni 2010

Blumea Lacera (Burm.f.) DC. (Asteraceae (compositae))

Pedoman untuk spesies Blumea DC.
1. Bongkol pada ibu gagang dengan panjang 0.5-1.5 cm, banyak pada bulir tersembunyi seperti PANICLES. Daun pembalut tebal berambut panjang. Daun bertangkai, yang lebih rendah berbaga hingga berbentuk lira, terkadang bercangap menyirip ………………………………………….19. B. Lacera
1. Bongkol beberapa berbentuk benang, panjang ibu gagang 0.5-6 cm, 1-3 di ketiak daun bagian atas dan di ujung. Daun pembalut agak penuh pilose panjang. Daun melekat, setengah memeluk batang, sedikit bergigi atau seluruhnya ………..………………………………………………………20. B. tenella

Blumea Lacera (Burm.f.) DC.

Sinonim : Conyza lacera Burm. F.; C. javanica Bl.
Nama daerah : Sĕmbung (Indon., Sund., Jav.); Bâtu lincâr (Sund.); Krĕmâhân (Jav.).
Deskripsi : Berbau menyengat, lebih atau kurang lengket, tegak lurus, bercabang, BRITTLE HERB, tinggi mencapai 1-2.5 m, akarnya berkayu, berakar dangkal tidak mendalam. Daun1) terbatas dengan 1-1.5 cm tangkai (daun), tersusun berbentuk spiral, sangat berubah-ubah; baga yang lebih rendah atau sedikit berbentuk lira, 1-15 x 0.5-5.5 cm; ujung daun nyaris berbentuk lanset, hampir melekat. Bongkol bunga banyak, berbunga banyak, panjang 7-9 mm2), di ujung dan ketiak, berdaun banyak, INTERRUPTED SPICIFORM PANICLES; bongkol heterogam, biasanya menunduk; pembalut berbentuk lonceng, daun pada banyak ulir, menyirap, hijau muda atau sedikit keungu-unguan, garis tepi menyerupai selaput, bagian luar jarang berambut panjang; hipantium bukan paleate. Bunga kecil banya, betina, mahkota filiform dengan 2-3 bergigi kuning cerah di ujungnya, panjang 3.5-5 cm; tangkai putik berlengan 2, pada akhirnya terjulur. Bunga DISC berkelamin ganda, agak sedikit (15-30), berbentuk pipa, panjang 4-6 mm dengan garis tepi berbaga 5 yang menggembung berwarna kuning cerah, baga berpapil di bagian luarnya; tabung benang sari pada akhirnya terjulur, berwarna kuning; sel kepala sari basal dengan anggota badan sedikit; bakal buah dan tangkai putik seperti bunga kecil. Buah longkal nyaris berbentuk silinder, bersegi 4-5 (sudut menebal), abu-abu atau coklat, pilose ramping merapat, panjang 1-1.3 mm; papus berambut banyak, tipis, bergigi, putih, panjang 3.5-5.5 mm, mudah terpisah (DE-TACHABLE).
Asal : Asia.
Pernyebaran : Afrika, Asia, Malesia, diseluruh Indonesia.
Ekologi : Di daerah dengan musim kering ringan hingga berat, di tempat banyak mendapat cahaya matahari atau tempat teduh, di tempat kering atau basah (bukan rawa), sepanjang jalan, bendungan, padang rumput, tanah kosong, tanah pertanian, biasanya pada periode masa-masa kering, terkadang berlimpah-limpah. Pada ktinggian mencapai 2000 m. di atas tanah ladang padi.
Perkembangan dan perbanyakan: Achenes, anemochorous.
Kepentingan pertanian: Rumput liar yang tidak terlalu penting /bermanfaat, mudah diberantas/dicabut.
Pembatasan : Manual
Catatan : Tunas dan daun muda merupakan sayur yang lezat. Tanaman ini dijauhi oleh hewan ternak.

1) Pada var. commersonii DC., daun berbentuk lonjong-lanset sungsang, meruncing pada ujung, bergerigi-bergigi
2) Pada var. javanica (Bl.) Koster, bonkol lebih kecil, panjang 6-7 mm, pada sebuah panikel kurang rapat.
Pada var. depokensis. Hochr., bongkol lebih besar, panjang 11 mm, panikel sangat lax.

Athroisma laciniatum DC.(Asteraceae (compositae))

Sinonim : A. viscidum Z. & M.
Deskripsi : Tanaman tahunan, berbau harum, jenis tumbuhan tegak lurus atau menanjak, tinggi 6-40 cm, dengan akar tunggang cegak. Tangkai berbentuk silinder, berlubang, dengan segar dan kering, rambut putih. Berdaun sederhana, terhambur, lonjong hingga bulat telur, berlekuk menyirip atau FID, 2.5-8 x 1-3.5 cm; baga beringgit-bergigi, kedua sisi dengan batang berkelenjar jarang, permukaan yang lebih rendah berambut panjang; panjang tangkai (daun) 1-3 cm. Perbungaan di ujung atau di ketiak semu pada sebuah degap, berbentuk silinder, berambut putih segar dan kering, panjang ibu gagang 0.5-3 cm, bulat, diameter 1.3-3 cm, terdiri dari beberapa salinan, bongkol lonjong melekat, mengecil menjadi ujung tumpul, panjang 0.5-1 cm, dikelilingi oleh 1-2 daun pembalut. Bunga tersisa hingga buah matang, di ketiaknya berbentuk lonjong bulat telur, panjang 2-3 mm, dilunasi sekam mahkota dengan tumpul atau puncak beruyung cabik dan tulang tangah berwarna hijau dan dengan lebar, garis tepi putih transparan, berkelijak dan terkadang dengan beberapa rambut. Jejari bunga sedikit (2-3), betina, dengan panjang mahkota berbentuk pipa 1.3 mm dengan warna hijau, pada bagian dasarnya, pembuluh berambut padat dan jelas; dahan hampir tidak melebar; bakal buah ditekan, berwarna hitam, panjang 1.3-1.5 mm, dengan rambut-rambut tipis panjang; tangkai putik berlengan 2, hampir tidak terjulur. DISC bunga berkelamin ganda, banyak; lengan mahkota banyak lebih menggembung, bergigi 4, pembuluh seperti pada jejari bunga; benang sari 4, bertaut; bakal buah seperti pada jejari bunga; tangkai putik ramping berujung bercabang. Papus ke dua berukuran sangat pendek, berjumbai di ujungnya. Buah longkah elipsid, panjang 1-1.5 mm, satu sisi lebih cembung dari pada yang lainnya, garis tepi dengan rambut agak panjang yang berujung bercabang menjadi 2 lengan terlentik.
Asal : Tidak diketahui
Pernyebaran : Di Indonesia, di daratan Pulau Jawa bagian utara dan Pulau Madura dan Kangean.
Ekologi :Di Jawa, di daerah dengan musim kering berat, di kepadatan, kadangkala di tanah basah/lembab atau dibanjiri air kemudian tanah liat yang sangat kering, di satu tempat melimpah-limpah dan berbunga sangat banyak sekali yang membuat tanah terlihat putih keabu-abuan. Di ketinggian diatas 100 m. Sawah tadah hujan dan ladang padi dataran tinggi.
Perkembangan dan perbanyakan: Buah longkah, anemokori dan myrmecochorous.
Kepentingan pertanian: Rumput liar yang tidak terlalu penting /bermanfaat.
Pembatasan : Manual

Senin, 07 Juni 2010

Acanthospermum hispidum DC. (Asteraceae (compositae))

Acanthospermum hispidum DC

Nama daerah : BRISTLY SANDBUR/duri pasir berdiri, STARBUR/duri bintang, UPRIGHT SANDBUR/duri pasir tegak lurus
Deskripsi : Bercabang tetap, tegak lurus, tanaman tahunan, tinggi 30-60 cm. Batang kasar, berambut putih jelas. Daun sederhana, menyebar, PENNINERVED, berhadapan, berbentuk bulat telur lonjong, berukuran 7.5 x 2.5 cm; dasar tirus; bagian ujung berbentuk baji, lancip, acapkali bergigi dangkal; tangkai (daun) tidak ada atau sangat pendek. Bunga heterogam, berwarna kuning, pada beberapa berbunga di ujung, sekitar 7 mm melintang, melekat pada ketiaknya daun yang lebih tinggi. Jejari bunga betina, 7-8, dengan mahkota berbentuk sabuk, anggota badan dengan 3 segmen(gigi) pendek lebar; kelopak besar dengan pengait duri tajam pendek dan dua besar tajam, lurus atau berujung bengkok, duri dahan seperti tanduk. Bunga DISC berkelamin ganda dengan bentuk silinder, kelopak berpapil ramping; pipa mahkota berbentuk silinder, dahan 5 besar, berbentuk bulat telur, berbaga tajam; 5 benang sari, dasar benang sari tumpul (tidak berekor). Tangkai putik panjang, berbentuk silinder, tebal. Buah longkal tegak, berbiji satu dengan tanduk duri dahan banyak dan dua ujung duri dahan lurus yang lebih panjang (atau berujung terlentik), buahnya mengumpul kelihatan seperti sebuah bintang.
Asal : Amerika Selatan
Pernyebaran : Pantropika. Di Indonesia, di Jawa TImur, Nusa Tenggara dan Irian Jaya, sejauh diketahui. Di Afrika, baru diketahui.
Ekologi : Pada jenis kurang baik padang rumput dan pada segala macam tanah yang dapat/baik untuk ditanami. Di Jawa dan Timor, sepanjang jalan dan di lading kosong, di area dengan musim berat. Di ketinggian di atas 1300 m. Dataran tinggi dan landang padi tadah hujan.
Perkembangan dan perbanyakan: Buah longkah, ectozookorus
Kepentingan pertanian: di Afrika wilayahnya meningkat dengan cepat dan juga menjadi berbahaya di Indonesia.
Pembatasan : Semprotkan 2,4-D sebelum keadaan darurat. Semaian muda juga rentan dengan 2,4-D, MPCA dan jenis pengaturan pertumbuhan lainnya herbisida. Digunakan di padi: alachlor dengan balutan biji naphthalic anhydride, EPTC, fluorodifen dan trifluralin. Semaian muncul kemudian pada musimnya mungkin lebih sulit dikendalikan, seperti bijinya berkecambah lebih tak tentu sepanjang waktu dan bisa terhenti untuk beberapa tahun. Pada hasil pasti selama menetap sisa bahan kimia sebagai simazina mungkin masih bisa berguna. Di padang rumput sepanjang masa pengendalian terbaik adalah sistim pengelolaan yang menambah kegiatan dari tanah hutan yang baru dibuka.

Bidens Pilosa L. var. minor (Bl.) Sherff. (Asteraceae (compositae))

Bidens Pilosa L. var. minor (Bl.) Sherff
Sinonim : B. sundaica Bl.
Nama daerah : Blackjack, jarum spanyol, tanda centang (BEGGAR TICKS), pasak tukang sepatu (COBBLER’S PEGS); Âjĕrân, Hâreugâ (Sund.); Jâringân, Kĕtul (Jav.).
Deskripsi : Seringkali bercabang banyak, tegak lurus, sedikit berbau harum, tanaman tahunan, tinggi menjadi 1 m. tangkai bersegi 4, seringkali kemerah-merahan, lokos atau sedikit PILOSE. Susunan akar dangkal. Daun berhadapan, seluruhnya akan berganda 3 atau bersirip gasal dan jika demikian, biasanya 2-3, jarang berpasangan 5, lokos atau berambut pendek pada kedua sisinya; anak daun bergerigi-gerigi, bulat telur lonjong dengan bentuk baji, sesaat dasar melanjut dan ujung lancip, 1-12 x 0.5-5.5 cm; daun yang lebih rendah berbentuk bulat telur dengan dasar menirus dan ujung lancip, panjang 1.5-7 cm; daun paling atas berbentuk lanset, runcing/lancip, 2-3 x 0.5 cm; ujung anak daun besar-besar; panjang tangkai (daun) 1-6.5 cm, sedikit berdasar menyelundang. Bongkol bunga korimbiformis kendur atau bermalai, ujung atau ketiak ibu gagang perbungaan; bongkol HETEROGAMOUS, menyebar, berbunga 20-40, tinggi 5-7 mm, diameter 7-8 mm; panjang ibu gagang 1-9 cm; pembalut berbentuk lonceng, daun gagang bertaut pada dasarnya; bagian luar daun pembalut HERBACEOUS, nyaris berbentuk sudip, lebih atau kurang lancip dengan ujung terlentik, garis tepi sedikit berkelijak, biasanya lokos; bagian dalam berbentuk bulat panjang, lancip atau tumpul, dengan urat-urat suram, garis tepi menyerupai selaput; dasar bunga datar, PALEACEOUS; sekam mahkota datar, menyempit, tulang daun padat membujur, dengan ujung berbulu. 5-7 bunga tepian, mahkota berbentuk lidah dengan pembuluh pendek dan sebuah tumpul atau tepi berbentuk bulat panjang lebar, berwarna kuning atau putih krem, bergigi 2-5, panjang 5-8 mm, kadang tidak ada; mahkota bunga DISC berkelamin ganda berbentuk pipa, bergigi 5, berwarna kuning; kepala sari dengan seluruh atau dasar berbentuk panah dan sebuah ujung lancip; bakal buah terbenam, tangkai putik berlengan agak lancip, dengan ujung berambut. Pada buah bongkolnya melebar dan memanjang ke arah atas. Buah longkah ramping, panjang 0.5-1.3 cm, panjang sentrifugal berkurang, berdorsal padat, coklat tua, menggabung menjadi 2-3(-4) kait dengan ujung terlentik; tanpa papus.
Asal : Afrika Selatan.,
Pernyebaran : Daerah tropis. Sebelum 1835 sudah menaturalisasi di Jawa; telah tersebar dimana-mana, kecuali Kalimantan dan Maluku.
Ekologi : Rumput liar yang sangat biasa, lebih menyukai tanah basah; pada ketinggian 2300 m. berbunga sepanjang tahun. Pada satu minggu setelah meluruhkan, 35-60% bijinya berkecambah. Biji disimpan untuk 3-5 tahun menunjukkan 80% pengecambahan. Terdapat lebih dari 4 generasi dalam setahun. Untuk pengecambahan, dibutuhkan tempat terang dan berangin. Ladang padi dataran tinggi.
Perkembangan dan perbanyakan: Achenes, excopizoochorous.
Kepentingan pertanian: Rumput liar dari 31 tanaman di lebih dari 40 negara, termasuk Indonesia. Amerkia Selatan dan Afrika TImur adalah yang paling banyak. Ketika harbisida telah membasmi tanaman rumput tahunan, rumput ini seringkali menjadi dominan.
Pembatasan : Manual
Catatan : Daunnya merupakan tumbuhan yang dikonsumsi (FAMINE FOOD) di Afrika, tapi memiliki nutrisi yang sangat rendah. Kuncup kering dalam alkohol dikatakan menjadi obat untuk melawan sakit gigi.

Pembukaan

Catatan-catatan ini terjemahan dari buku “Weeds of rice in Indonesia”. Buku ini berisi tentang deskripsi dan penjelasan tentang rumput-rumput liar terutama yang tumbuh di daerah persawahan. ditulis oleh Mohamad Soerjani, A.J.G.H. Kostermans, Gembong Tjitrosoepomo, terbitan balai pustaka tahun 1987.
Berhubung ada keinginan untuk tetap melestarikan hasil belajar b.inggrisq di salah satu lembaga pendidikan diploma di Malang meski hanya setahun, dan adanya sedikit terbersit keinginan jd pnerjemah meski belum mahir (cita2q dlu cz ktanya enak jd pnerjemah kerjanya tinggal duduk n garap kerjaan drmh g pak kluar bs kerja sambil ngurus rumah dapat income lumayan kata mantan dosenq dulu), dan selain karena ingin bantu mamaq yg punya rencana menyusun buku tentang rumput liar yang ternyata buku referensinya tuebel berbahasa inggris jadilah q mencoba menerjemahkan buku ini meski mungkin masih banyak kurangnya disana-sini.
bagi yg mau memanfaatkan monggo semoga bisa sedikit membantu dan bermanfaat, bagi yang mau bantu mnyempurnakan monggo sekali cz msh ada istilah bercetak tebal demgam font diperbesar yg q g tahu artinya, istilah biologi yang gak ada di kamus umum. thanks….mga bermanfaat.. (Nervillea.)